Tujuan utama artikel ini adalah menguraikan prilaku perempuan Melayu Jambi dalam menghadapi dinamika lingkungan. Kajian yang telah dilakukan adalah kajian lapangan dengan basis konsep penelitian dari kebiasaan warga (grounded research) dengan pendekatan feminisme menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian mendapati tiga hal: pertama, faktor-faktor yang menjadi catalyst praksis prilakuk pro lingkungan perempuan di Kota Jambi meliputi pengetahuan, motif dan sikap. Kedua, prilaku pro lingkungan perempuan kota nampak dari beberapa tindakan di lapangan dalam menjawab problem lingkungan, seperti banjir yang melanda rumah panggung komunitas tradisional di pinggiran sungai dan anak sungai yang ada di Kota Jambi; Kaum perempuan juga bersiap dengan angkutan air yang disebut dengan”ketek”, membersihkan limbah rumahtangga yang ada di sepanjang got, membuang sampah pada tempatya, menghemat air, dan bekerjasama dengan pihak lain untuk mencari solusi masalah banjir. Namun, penelitian juga mendapati ada sebagian kecil perempuan berprilaku contraenvironment seperti membakar sampah, dan membuang sampah kaca di tengah-tengah sungai. Ketiga, hasil penelitian mendapati USAha kaum perempuan untuk memelihara keberlanjutan (sustainability) lingkungan adalah mengubah cara pandang tentang lingkungan, bahawa USAha melestarikan lingkungan adalah tanggungjawab bersama kaum laki-laki dan perempuan, bukan salah satunya saja. Artikel ini akhirnya menyarankan pemerintah perlu mengkaji ulang paradigma pembangunan yang telah dijalankan, menentukan haluan pembangunan dengan memasukkan perspektif pembangunan yang demokratik, transparan dan pro lingkungan. Kearifan lokal (local wisdoms) juga penting dijadikan sandaran, disamping melibatkan pihak swasta dan perguruan tinggi untuk mengkampanyekan prilaku pro lingkungan. Kata-
展开▼